Rabu, 05 Februari 2014

PAPER PRAKTIKUM AGROTEKNOLOGI TANAMAN HORTIKULTURA I
Penyakit Pada Tanaman Cabai ( Capsicum annum )

Dosen              : Ir.J.Matanari,MSi


Oleh:
Christopher Andriano Sipahutar
11042004
PERTANIAN.jpg 

                   




JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013


BAB I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tanaman cabai merupakan salah satu komoditi yang banyak di tanam di Indonesia ini. Masyarakat banyak memanfaatkan tanaman yang kaya vitamin A dan C ini sebagai bumbu dapur, dan akhir – akhir ini menjadi bahan industri pada bumbu dapur kemasan.
Setiap fase pertumbuhan tanaman cabai memiliki kerentanan terhadap penyakit yang berbeda. Hal ini menyebabkan jenis penyakit dominan yang menyerang setiap fase pertumbuhan berbeda pula. Sehingga mengetahui jenis penyebab penyakit atau pathogen yang benar adalah penting untuk menentukan pengendalian yang harus dilakukan. Gejala – gejala visual kunci suatu penyakit menjadi petunjuk kepada penentuan pathogen penyebabnya.
 Gangguan penyakit pada tanaman cabai sangat kompleks, baik di musim panas maupun penghujan dan jelas membawa kerugian yang seringkali tidak kecil. Dan untuk mengatasi masalah ini tidak jarang petani menggunakan pestisida dengan volume yang berlebihan. Padahal, ini dapat menimbulkan berbagai masalah diantaranya yaitu akumulasi residu pestisida, penyakit menjadi resisten, epidemic penyakit, terbunuhnya musuh alami dan pencemaran lingkungan.

B. Tujuan Pembuatan Paper
            Adapun tujuan pembuatan paper ini adalah sebagai penambah nilai dalam praktikum agroteknologi tanaman hortikultura I di Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan

BAB II. ISI
       
A.    Penyakit Tanaman Cabai Yang Terbawa Biji
 Dilaporkan bahwa biji cabai dapat membawa penyakit (seed - borne disease) dan ini cukup membahayakan tanaman-tanaman berikutnya. Patogen yang terbawa ini adalah dari kelompok patogen hidup dan gejala penyakit umumnya tidak muncul pada biji.

A.1. Bakteri
    Penyakit : Tidak bernama
    Patogen  : Xanthomonas campestris pv. Vesicatoria
    Gejala      : Tidak tampak,penampakan biji seperti biji normal yang sehat
Pencegahan dan Pengendalian :
1.    Gunakan benih bersertifikat
2.    Rendam dengan NaOCl 1,3% selama 1 menit atau larutan CuSO4 konsentrasi 0,75% selama 10 menit 
A.2. Cendawan
Penyakit :  Tidak bernama
Patogen  :  Colletotrichum spp. (capsici dan gloeos porioides)
Gejala   :  Tidak semua biji yang tercemar memperlihatkan gejala,ada kalanya nampak seperti biji yang sehat,bersih dan bebas cemaran,biji yang terkontaminasi cendawan ini berwarna hitam atau coklat kehitaman dengan bentuk biji tidak bernas.


Pencegahan dan pengendalian :
1. Gunakan benih bersertifikat
2. Tidak mengikutsertakan biji yang terbentuk dan berwarna abnormal
3. Beri perlakuan perendaman dengan air panas 550C selama 30 menit,atau  
    fungisida dari golongan sistemik (seperti Triazole atau Pyrimidin 0,05-0,1%)  
    selama kurang lebih satu jam.
A.3. Virus
Penyakit  :  Tidak bernama
Patogen   :  Tobacco Mosaic Virus (TMV),kadang Cucumber Mosaik Virus
Gejala      :  Tidak tampak,penampakan biji seperti biji normal yang sehat
Pencegahan dan pengendalian :
1.Gunakan benih yang bersrtifikat
2.Direndam dalam larutan 10% Na3PO4 selama 1-2 jam,kalau bijinya kering
    rendam sampai 1 malam.
                                                     
B. Penyakit Menyerang Pada Buah Cabai
Penyakit Busuk Basah Bakteri
Penyakit  : Busuk Basah Bakteri
Pathogen : Erwinia carotovora pv. carotovora
Gejala     : Busuk basah pada buah dimulai dari tangkai dan kelopak buah, tetapi infeksi bias juga terjadi melalui luka di bagian mana saja dari buah. Jaringan buah bagian bawah infeksi menjadi lunak dan luka segera melebar merusak bagian dalam daging sehingga dalam beberapa hari menjadi masa yang basah lunak dan berlendir. Lender keluar dari kantung buah dan menguap sampai kering. Buah yang masih menempel pada tanaman kemudian terinfeksi akan tetap terikat menggantung seperti kantung air. Setelah isinya keluar maka terbentuk suatu kantung buah kering berwarna transparan dan tetap menggantung.
Pencegahan dan pengendalian :
1. Pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu rapat.
2. sanitasi kebun dari sisa – sisa tanaman yang terinfeksi bakteri.
3. melakukan panen pada waktu cuaca kering.
4. menjaga agar buah tidak luka atau memar waktu dipanen.
5. simpan buah cabai di tempat teduh
6. Pencucian dapat meningkatkan infeksi. Penambahan khlor pada air cucian dan segera mengeringkannya adalah cara yang dianjurkan.
7. mengumpulkan dan memusnahkan buah cabai yang terinfeksi.

C. Cendawan
Penyakit Antraknos
Penyakit  : Antraknos
Patogen  : Colletotrichum spp.
Gejala     : Antraknos pada buah membuat buah busuk. Dapat menginfeksi buah matang dan buah muda. Gejala awal adalah bercak kecil seperti tersiram air, luka ini berkembang dengan cepat sampai ada yang bergaris tengah 3 – 4 cm. Ekspansi bercak yang maksimal membentuk lekukan dengan warna merah tua ke coklat muda, dengan berbagai bentuk konsentrik dari jaringan stromatik cendawan yang berwarna gelap. Spora yang berwarna pucat kekuningan sampai warna salmon ( pink ) tersebar pada garis – garis konsentrik. Buah cabai bias hancur 100% karena antraknos.
Pencegahan dan pengendalian :
1. Gunakan benih yang bersertifikat, rendam dengan air panas ± 55º C selama 30 menit atau dengan larutan 0,05 – 0,1 % fungisida golongan sistemik ( seperti Triazole atau Pirimidin )
2. Buah cabai yang terserang antraknos dikumpulkan dalam kantung plastrik tertutup dan dimusnahkan.
3.   Gunakan fungisida sistemik bergantian dengan yang kontak dengan pola S-K-K-K-S dan seterusnya.
4. Untuk mengurangi volume fungisida gunakan sprayer kipas yang dapat menghemat volume penyemprotan sekitar 30%

D.Virus
Penyakit  Mozaik Belang
Penyakit     : Mozaik Belang
Patogen       : Cucumber Mozaik Virus ( CMV ) ATAU Tobacco Ecth Virus(TEV)
Gejala          :Bentuk buah abnormal, melengkung dan atau permukaan tidak rata, warna buah belang kuning sepanjang alur buah. Warna kuning ini sangat menonjol pada buah yang masih berwarna hijau. Pada buah menjelang matang warna buah belang coklat dan kekuningan, dan waktu matang penuh buah berwarna merah ( agak muda ) yang merata.
Pencegahan dan pengendalian :
1. Pemupukan yang berimbang, yaitu Urea 150 – 200 kg, ZA 450 – 500 kg, TSP 100 – 150 kg, KCl 100 – 150 kg, dan pupuk organic  20 – 30 ton per hektar.
2. Intercropping antara cabai dan tomat di dataran tinggi dapat mengurangi serangan hama dan penyakit serta menaikkan hasil panen.
3. Penggunaa mulsa plastic di dataran tingi dan jerami di dataran rendah mengurangi infestasi kutu daun yang merupakan vector virus.
4. Tanaman muda ( umur maksimum 35 hari ) yang terinfeksi virus di lapangan di musnahkan dan disulam dengan sehat.
5. Aplikasi insektisida untuk mengendalikan kutu daun menggunakan nozel kipas agar terjadi pengurangan volume insektisida sebanyak 30%
   


















BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
            Mikroba merupakan salah satu organisme yang menyerang tanaman cabai. Mikroba yang terdiri dari bakteri, cendawan, dan virus ini menyerang pada tingkatan pertumbuhan cabai.
            Setiap fase, cabai memiliki ketahanan tubuh yang berbeda dalam menghadapi serangan penyakit. Untuk itu jenis penyakitnya pun bermacam – macam dengan pengendalian yang bermacam- macam pula.

B. Saran
Sebaiknya, untuk mengatasi dan memberantas hamaa maupun penyakit tanaman cabai petani harus mempelajari dan mengerti tentang tanaman cabai terlebih dahulu, sehingga petani tahu bagaimana cabai yang tepat ditanam di lahan pertaniannya, cara budidaya, maupun perawatan yang tepat. Selain itu juga memudahkan petani untuk menyesuaikan metode dan pengguaan insektisida atau fungisida yang tepat guna dan ramah lingkungan.







DAFTAR PUSTAKA

Duriat, A.S., dkk. 2007. Penyakit Penting Tanaman Cabai dan pengendaliannya
Pdf.  Bandung : Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung
Setiadi, 1990, Bertanam Cabai, Jakarta : Penebar Swadaya.
Winanta Bernardinus T. Wahyu, 2002, Bertanam Cabai di Musim hujan.

AgroMedia Pustaka. Jakarta

1 komentar: